Jarak terjadinya suatu berita dengan tempat berita itu di publisher mempunyai arti yang penting. Suatu berita tentang kejadian di Jakarta, akan menarik perhatian pembaca di Jakarta; akan tetapi belum tentu menarik perhatian pembaca di Daerah Aceh misalnya, Karena itu suatu Surat kabar Harian Jakarta akan memuat berita itu, sedangkan harian yang terbit di Aceh belum tentu akan memuat berita itu.
Demikian pula halnya dengan berita kecelakaan lalu lintas di Kota Los Angeles yang menimbulkan dua orang korban, tabrakan tentu tidak akan di muat di harian-harian Ibukota. Sebaliknya antara sebuah Microbus dengan sebuah becak di Katamso, meskipun tidak menimbulkan korban, mungkin akan anda baca beritanya dalam berita Kota yang biasanya di beri kepala "Tabrak Tubruk di Ibu kota". Tapi berita kecelakaan di los Angeles itu masih akan di muat di harian ibu kota, bila ternyata bahwa korban itu adalah seorang bintang aktris/Aktor yang ternama atau pemimpin Negara yang terkenal. Jadi jarak terjadinya berita dengan tempat dipublisirnya berita, itu akan mempengaruhi nilai berita. Semakin jauh tempat terjadinya berita itu, semakin kecil nilai beritanya.
Kini timbul pertanyaan, mengapa soal 'jarak' turut memberikan arti penting tidaknya sesuatu berita? sudah diketahui umum bahwa manusia adalah makhluk yang sangat egosentris. "Aku"nya akan selalu menonjol kedepan dalam setiap menghadapi persoalan, dan kemudian secara bertingkat "Aku"nya itu akan terlepas, menjadi keluarganya, bangsanya, pekerjaannya dan sebagainya.
Para ahli Komunikasi massa menyebut, 'bagi setiap manusia soal yang paling menarik di dunia ini adalah dirinya sendiri dan kemudian barulah soal yang dekat dengan badan dan pikirannya-pekerjaannya, kesehatannya, uangnya, rumah serta keluarganya, kawan-kawan dan sahabat-sahabatnya, Club dan tempat ibadahnya, kegemarannya, hiburannya dan permainannya'.
Jelaslah betapa tiap wartawan harus memperhatikan naluri manusia, untuk dapat menunjukkan berita yang menarik. Menurut pengalaman, berita yang pertama yang biasanya dicari oleh pembaca surat kabar, adalah berita kota, yakni kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kota lingkungan kehidupannya.
Begitu pula bagi seorang pembaca surat kabar yang sudah menyaksikan sendiri sesuatu kejadian yang sudah dilihatnya, masih akan membalik lembaran surat kabar untuk membaca laporan atau berita tentang kejadian tersebut. Sebab dari dorongan untuk membaca ini tiada lain adalah untuk membandingkan apa yang telah dilihatnya dengan apa yang dituliskan wartawan dalam surat kabar harian maupun online/Daring.
Perasaan tertarik akan "dirinya sendiri" akan lebih jelas kiranya jika dinyatakan disini bahwa pemuatan potret seseorang dalam sebuah surat kabar akan sangat menyenangkan orang tersebut, lebih-lebih jika namanya turut pula disebutkan. Mungkin potret atau namanya itu kemudian akan digunting dan ditempelkan dalam "Album Keluarga" atau buku "Guntingan Pers" yang sengaja disediakan untuk itu.
Naluri suka dengan "diri sendiri" ini digunakan pula oleh ahli-ahli manajemen surat kabar sebagai alat untuk memperbesar oplag surat kabar, sebagaimana dilakukan oleh Surat-Surat kabar sekarang dalam persaingannya. Yang memuat foto sekelompok orang dengan pilihan seseorang yang diberi lingkaran. Kemudian cerita tentang diri orang yang terkena lingkaran itu dimuat dalam penerbitan berikutnya. Pemuatan foto itu sangat menarik, dan tidak sedikit pembaca yang membeli Koran hari tersebut. Hanya untuk melihat siapakah korban lingkaran minggu ini. Mungkin sahabatnya, kawan sekerjanya, atau keluarganya.Demikian pula pemuatan Horoscope atau ruangan Bintang meramal yang banyak digemari pemuda pecinta kendati itu hanya tidak seratus persen benar. Yang pertama dibaca dalam ruangan itu oleh pembaca adalah peruntungannya sendiri, kemudian peruntungan istrinya, anak-anaknya, pasti dalam hal ini sipembaca tidak akan melihat peruntungan Presidennya atau rajanya misalnya, meskipun ia tahu akan hari lahirnya.
Jadi teranglah sudah bahwa jarak jauh dekatnya terjadinya fakta kejadian dengan pemberitaan, merupakan unsure berita yang penting. Dalam hubungan dengan pembagian macam-macam berita, jarak ini akan pula menentukan macam berita.*
Sumber Foto: detikbuzz.com
0 komentar:
Post a Comment