Meremehkan
dan menghina orang lain itu sangat sering terjadi di dalam kehidupan
sehari-hari, apalagi kita sebagai orang pengangguran dan miskin pasti banyak
sekali kata-kata orang yang menghina diri kita. Sedangkan apabila kita
mengerjakan sesuatu yang tidak dapat di pahami oleh orang lain pasti akan
dianggap remeh. Tapi tahukah anda orang yang diremehkan dan di hina boleh jadi
lebih mulia di sisi Allah,
Nabi
Muhammad Saw bersabda yang artinya :
“Janganlah meremehkan kebaikan
sedikit pun walau dengan berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum
kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.
Tinggikanlah sarungmu sampai pertengahan betis.
Jika enggan, engkau bisa menurunkannya hingga mata kaki. Jauhilah memanjangkan
kain sarung hingga melewati mata kaki. Penampilan seperti itu adalah tanda
sombong dan Allah tidak menyukai kesombongan.
Jika ada seseorang yang menghinamu
dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah
engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk
biarlah ia yang menanggungnya.” (HR. Abu
Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa
sanad hadits ini shahih. Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan bahwa hadits ini
shahih).
Dari
hadis't diatas menjelaskan janganlah pernah meremehkan kebaikan orang lain
walaupun dengan wajah tersenyum. Allah ta'ala melarang dari perbuatan Sikhriyyah terhadap manusia, yaitu sikap
merendahkan orang lain dan menghina mereka. Hal ini sebagai mana terdapat pula
hadis't Nabi Muhammad Saw tatkala bersabda
"
Sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain "
Kita
tidak mengetahui hakekat seseorang, boleh jadi orang yang di cela itu lebih
mulia di sisi Allah dan tidak ada pula yang menjamin seseorang akan selalu
lebih baik kondisinya dari orang lain, karena bisa saja tadinya kaya mendadak
hilang hartanya, orang yang punya jabatan tinggi lengser seketika, dan orang
yang mulia kedudukannya bisa jadi masyarakat merendahkannya. Sehingga tidaklah
pantas seseorang merasa jumawa, merasa dirinya lebih baik dari orang lain
sehingga mencela dan merendahkahnya.
Banyak
ayat dan hadist yang melarang untuk saling menghina,
Allah
Ta'ala berfirman :
" (orang-orang munafik itu) yaitu
orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan
sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan)
selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka.
Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih
" (QS. At Taubah :
79).
Allah
juga berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 212 yang artinya :
" kehidupan dunia di jadikan indah dalam
pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang
beriman. padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia dari pada mereka di
hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang di kehendaki-Nya
tanpa batas " (QS. Al Baqarah : 212).
Semoga
kita sebagai orang mukmin bisa menjaga lisan kita, dan supaya tidak termasuk
sebagai orang-orang munafik yang tidak dapat menjaga lisannya dengan menghina
dan merendahkan orang lain.
Saya izin share gmbarnya.. jazakallah
ReplyDelete