Friday, 26 February 2016

Unsur Berita Termasa Dan Terbaru


Unsur berita terbaru dan termasa merupakan unsur yang terpenting bagi sebuah berita.  Berita baru yang masih hangat akan menarik perhatian pembaca, dari pada berita yang agak lama terjadinya. Dalam Dunia kita sekarang ini, dengan kemajuan alat-alat telekomunikasi, setiap wartawan haruslah berusaha untuk melaporkan paling dulu atau mengirimkan berita secepat-cepatnya, untuk menjaga agar berita-berita yang disajikan surat kabarnya tetap hangat. Misalnya berita-berita belasungkawa yang berdatangan dari seluruh dunia, atau pengangkatan-pengangkatan penggantinya dan reaksi-reaksi y berbagai mengenai masalah maupun persengketaan.

Pengertian yang termasa atau terbaru(News) mempunyai arti yang relatif. Ia tidak berarti baru terjadi, karena misalnya Napoleon yang wafat ratusan tahun yang lalu, akan menjadi berita yang menarik perhatian pembaca. Jika timbul kenyataan atau fakta baru tentang dirinya; misalnya hasil penyelidikan baru yang menyatakan kematian Napoleon bukanlah karena sakit, akan tetapi disebabkan karena diracun oleh inggris di Pulau St Helena. Keterangan itu adalah merupakan berita dan akan menarik perhatian pembaca.

Baru atau termasa dimaksudkan baru bagi pembaca dalam arti relatif, yakni pembaca untuk pertama kalinya mengetahui adanya fakta baru, bahwa Napoleon mati tidak karena sakit sebagaimana yang diketahui dahulu, akan tetapi karena diracun.

Kenyataan yang menunjukkan bahwa sesuatu berita yang terhangat atau baru, dapat dilihat dari pemuatan kata-kata “Pagi ini” , “siang ini”, “”Hari Ini’ dan lain sebagainya, yang sering terdapat dalam pengantar berita atau lead. Memang sifat termasa up to date demikian merangsang manusia di zaman modern, yangh dapat pula kita perhatikan dari selera manusia. Dalam soal lagu, lagu yang popular dinyanyikan orang banyak adalah, lagu-lagu yang terbaru. Demikian pula buku,  buku yang laris(best seller) biasanya merupakan karangan yang terbaru. Lebih-lebih kalau kita membicarakan soal mode, karena setiap wanita maupun pria akan berusaha untuk memakai pakaian-pakaian dengan mode terbaru.

Dalam Pers Liberal soal termasa telah menimbulkan persaingan yang hebat antara harian-harian dan kantor-kantor berita ditempat tersebut, untuk mendapatkan berita-berita yang terhangat dan lebih dahulu dari saingannya. Akhirnya disinilah timbul persaingan yang mendorong wartawan-wartawan untuk bekerja keras mendapatkan suatu bahan berita-berita yang terbaru dan melaporkan secepatnya. Sedangkan didalam dunia peralatan dan teknologi komunikasi modern, usaha untuk menyajikan berita-berita dengan cepat dan hangat telah menimbulkan berbagai-bagai alat tekhnik modern, seperti media Internet dan komunikasi Satelit.

Di Negara kita masalah termasa ini pun tidak boleh diabaikan. Harian yang tidak mampu menyajikan berita-berita terhangat akan tertinggal dan lama-kelamaan tidak akan dibaca orang. Karena itulah bila kita lihat harian-harian diibu kota metropolitan berusaha untuk melambatkan “baris kunci” atau istilah inggrisnya Deadline, sehingga masih mungkin untuk memuatkan berita-berita yang diterima Redakturnya paling akhir.

Berita harian-harian yang terbit pagi maka baris kuncinya adalah jam 24.00 atau jam 01.00 malam; sedangkan pada harian-harian petang baris kunci itu biasanya jam 13.30 siang. Dalam hal-hal yang sangat penting, misalnya keputusan kabinet yang luar biasa pentingnya, Deadline masih dapat digeser barang setengah jam. Penggeseran lebih dari setengah jam atau satu jam, akan menimbulkan kesukaran-kesukaran tekhnis, yang akan mengacaukan seluruh jalannya pencetakan harian tersebut. Dan akhirnya harian tersebut akan sangat terlambat sampai kepada pembaca.

Sudah jelas sekali, bahwa soal waktu atau termasa, merupakan soal mati atau hidup bagi suatu harian. Karena itu tidak heran jika kita mendengar keterangan bahwa harian-harian diibukota yang mati atau berhenti terbit karena selalu terlambat terbitnya.


0 komentar:

Post a Comment